Warga dan Kader PDIP Cegat Rombongan Jokowi di NTB, Ini Penjelasan Istana

29 Desember 2022 21:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi membagikan bantuan sosial untuk padagang di Pasar Nila, Nusa Tenggara Barat. Foto: Dok. Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi membagikan bantuan sosial untuk padagang di Pasar Nila, Nusa Tenggara Barat. Foto: Dok. Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi hari ini kunjungan kerja di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Di sosial media beredar video rombongan Jokowi saat berada di Bima dicegat sekelompok orang dengan membawa bendera PDI Perjuangan (PDIP).
ADVERTISEMENT
Dalam video beredar, saat rombongan Jokowi dikawal Paspampres melaju pelan di antara warga berdiri di pinggir jalan, tiba-tiba seorang pria berbaju merah mengadang tepat di depan mobil Alphard yang ditumpangi Jokowi.
Beberapa warga lain, termasuk yang membawa bendera PDIP, ikut menghampiri mobil Presiden Jokowi. Seketika Paspampres, maupun petugas TNI-Polri yang berjaga langsung menghalau warga.
Deputi Protokol Pers dan Media Setpres Bey Machmudin menjelaskan kronologi peristiwa itu.
“Kedatangan Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Rabu, 28 Desember 2022, disambut hangat dan meriah oleh warga. Dari mulai mendarat di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin hingga ke hotel, masyarakat Bima sangat antusias menyambut kehadiran Presiden,” kata Bey kepada wartawan, Kamis (29/12)
ADVERTISEMENT
Dalam perjalanan dari bandara menuju hotel, lanjut Bey, sejumlah warga sempat menghentikan rangkaian kendaraan Presiden dan rombongan karena ingin berjumpa dengan Presiden.
“Melihat hal tersebut, Presiden meminta Paspampres untuk menghentikan kendaraannya dan menyapa warga yang ingin berjumpa. Setelah bersalaman dan berswafoto bersama Presiden, warga tersebut menepi,” beber Bey.
Senada dengan Bey, Komandan Paspampres (Danpaspampres) Marsda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko menyebut sekelompok orang tersebut hanya ingin bertemu Jokowi.
“Intinya sekelompok simpatisan yang membawa bendera PDIP ingin bertemu dengan Bapak Presiden,” ujar Wahyu.
Presiden Jokowi (kanan) menyapa warga saat mengahadiri saat peresmian hunian tetap pascabencana badai siklon tropis seroja di Desa Tambe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, kamis (29/12). Foto: Dok. Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden